Membangun Model Skenario yang Responsif terhadap
Kondisi Pasar
05 Februari 2025
Model keuangan statis sudah tidak lagi cukup. Saya
ingat bertemu dengan direktur keuangan sebuah perusahaan manufaktur tahun lalu yang
masih mengandalkan spreadsheet Excel dengan asumsi tetap. Begitu harga bahan baku naik
drastis, seluruh proyeksi mereka langsung tidak relevan.
Yang menarik adalah ketika kita mulai membangun
model dengan parameter dinamis yang bisa menyesuaikan diri dengan data real-time.
Misalnya, ketika nilai tukar rupiah berfluktuasi lebih dari 2% dalam seminggu, model
secara otomatis mengkalkulasi ulang dampaknya terhadap biaya impor dan margin
keuntungan.
Pendekatan ini memang membutuhkan waktu setup yang
lebih lama di awal. Tapi setelah sistem berjalan, tim keuangan bisa fokus pada
interpretasi data daripada mengupdate angka secara manual setiap kali ada perubahan
kondisi pasar. Beberapa klien kami bahkan sudah mengintegrasikan feed data makroekonomi
langsung ke dalam dashboard mereka.
Tantangan terbesar biasanya bukan pada aspek
teknisnya, melainkan mengubah mindset dari "membuat satu proyeksi terbaik" menjadi
"mempersiapkan berbagai kemungkinan." Dan itu butuh diskusi yang cukup panjang dengan
manajemen senior.